Selasa, 06 Maret 2012

KABAR DARI MASA LALU (2)

Alkisah adalah seorang pedagang bernama Goey Thian Kiet 
(baca: Gui Dian Kit) didaerah Soekaraja, Purwokwerto. Su-


rat2nya berasal dari kurun waktu antara tahun 1931-1936.
Kebanyakan surat2 ini berasal dari para supplier, dan unik
nya alamat surat tidak ditulis lengkap. Ini menunjukkan bah
wa GT Kiet adalah pedagang yang cukup terpandang di
 Soekaraja. Salah satunya berasal dari Hap Hwat dibawah
ini:
Menarik bahwa ternyata kota CIREBON dahulunya bernama
CHERIBON.

 Salah satu supplier GT Kiet adalah Chun Lim & co.,lokasi di
Batavia, sekarang bernama Jakarta.Rupa2 nya dagangannya
 terutama obat2an dan cosmetik.Bedak Virgin merupakan
  salah satu barang dagangan andalan.



Bagaimana mereka mempromosikan penjualannya ?
Tentu saja pertama tama pada kemasannya.

Pada bagian bawah kemasan tertulis :BOEAT 
MENTJOTJOKKEN KLEURNYA MOEKA.
MOEKA WARNA DADOE BOLEH PAKE 
BEDAK VIRGIN WARNA POETIH, MOEKA
WARNA POETJET HAROES PAKE BEDAK 
VIRGIN KLEUR DADOE , MOEKA WARNA
LANGSAT BOLEH PAKE BEDAK VIRGIN
KLEUR KOENING.  TENTOE PARAS MOEKA
DJADI KALIATAN MANIS DAN TJANTIK.
...gak ada nih yang buat kulit hitam manis..??..

Membuat dan menerbitkan semacam Prospektus

Ilustrasi obat kutu kepala


Surat pujian.



Salah satu perusahaan yang mensupply barang 
kepada GT Kiet adalah NV Handel Mij."Kian
Gwan" ,  perusahaan yang merupakan  milik
 konglomerat Oei Tiong Ham.


Sejarah Oei Tiong Ham concern.

Oei Tiong Ham adalah orang terkaya di Asia Tenggara
pada jamannya. Ia merupakan pendiri kerajaan bisnis Oei
Tiong Ham Concern.

Ayahnya Oei Tji Sie merupakan orang yang memelopori
kerajaan bisnis ini. Ia mula2 berbisnis dupa dan gambir, lalu
pada tahun 1863 ia mendirikan "Kian Gwan kongsi"

Oei Tiong Ham kemudian berekspansi dalam bidang ekspor
hasil bumi dan perdagangan opium. Kemudian mendirikan
pabrik gula yang membuatnya dijuluki "raja gula" di manca
negara.

Selanjutnya Oei Tiong Ham membuka cabang2 usahanya di
USA, Meksiko, Amsterdam, Karachi , Shanghai, Malaysia
dan beberapa tempat lainnya. Usahanyapun berkembang dalam
bidang2 produksi alkohol, tepung tapioka, perbankan, dan real
estate.

Oei Tiong Ham dianggap terlalu berkolaborasi dengan Belanda
sehingga pada tahun 1961 aset2nya di Indonesia di nasionalissasi
oleh Bung Karno, dan digunakan sebagai penyertaan modal da-
lam pendirian PT Rajawali Nusantara Indonesia.

Pada saat ini kelompok usahanya di luar negeri berpusat di negara
Belanda dan dikelola oleh anak bungsunya Oey Tjong Tjay yang
bertempat tinggal di Switzerland.

---oooooo---

                     
Sampul2 surat dibawah ini sepertinya tidak lazim digunakan 
di Hindia Belanda waktu itu. 

                                                                 
Kertas surat sangat tipis, konon ada yang menyebut
"kertas ubi" , barangkali terbuat dari serat ubi.

Perhatikan prangko yang digunakan, Republik
of China ( Taiwan). Dalam amplop surat terdapat
lembaran2 surat dengan tulisan huruf kanji.
                                   











Tidak ada komentar:

Posting Komentar