Sabtu, 23 April 2011

Prangko2 Timor Timur dalam kenangan

Timor Portugis
 

        Timor Portugis adalh nama Timor Timur ketika masih dibawah penjajahan Portugis antara tahun 1596-1975. Ini merupakan hasil pembagian antara Portugis dengan Hindia Belanda(indonesia sebelum merdeka). Setelah kemerdekaan Ri maka diadakanlah perjanjian mengenai Timor Portugis ini antara pemerintah Portugis dengan pemerintah RI yaitu setelah tahun 1949.
         Setelah invasi Indonesia ke Timor Portugis pada tahun 1976 , maka Timor portugis menjadi salah satu
provinsi (provinsi ke 27) di Indonesia dan namanya diubah menjadi Timor Timur.
         Pada tanggal 20 Mei 2002 ketika Timor Timur dideklarasikan sebagai negara merdeka namanya diganti menjadi Timor Leste.(wikipedia)

Operasi Seroja


        Operasi Seroja adalah sandi untuk operasi gabungan TNI ketika menginvasi Timor Timur pada tanggal 7 Desember 1975. Pihak Indonesia menyerang Timor Timur dengan "restu" dari Amerika Serikat dan Australia karena khawatir Fretilin yang berpaham komunis akan berkuasa di Timor Timur.
         Walaupun TNI telah berhasil memasuki Dilli pada awal Februari 1976, namun masih banyak pertempuran2 besar maupun kecil diseluruh pelosok Timor Timur antara TNI melawan Fretilin.
         Operasi Seroja berakhir sepenuhnya pada tahun 1978 dengan hasil kekalahan Fretilin dan pengintegrasian wilayah Timor Timur kedalam NKRI.

       Yonif (batalyon infantri) 301 Prabu Kian Santang/Siliwangi didirikan tanggal 21 Februari 1948, dengan nama Batalyon Kian Santang di Ngawi Jawa Timur dengan anggota dari Resimen 5,6 dan 7 Brigade III/Prabu Kian Santang. Yonif 301/Prabu Kian Santang adalah salah satu batalyon yang terlibat dalam perang di Timor Timur. Saat ini Yonif 301/Prabu Kian Santang menjadi organik Kodam III Siliwangi dan berkedudukan di Sumedang , Jawa Barat.(Wikipedia)

Pengintegrasian Timor Timur Kedalam NKRI


        Pada tahun 1976 Presiden Soeharto menetapkan Timor Timur sebagai propinsi termuda yang ke 27. Melalui UU no.7/1976, DPR/MPR-RI mengesahkan prosesi pengintegrasian Timor Timur kedalam NKRI dengan Arnoldo Dos Reis Araujo sebagai Gubernur Timor timur dan Fransisco Lopez Da Cruz sebagai wa
kilnya. (wikipedia)


Lepasnya Timor Timur dari NKRI


         PBB ternyata tidak merestui apa yang dilakukan Indonesia. Setelah lengsernya Soeharta dari kursi Kepresidenan dan diganti kan oleh BJ Habibie pada tahun 1998, perjuangan rakyat Timor Timur menguat dan mencapai klimaxnya dalam referendum tanggal 30 ASgustus 1999.  Pada tanggal 3 September Sekjen PBB Kofi Anan mengumumkan hasil referendum yaitu sebanyak 344.580 (78,5 %) suara menolak otonomi yang ditawarkan pemerintah RI , 94.388 suara(21 %) menerima sedangkan 7.985 suara dinyatakan invalid.
Presiden Habibie menyatakan menerima hasil referendum.(wikipedia).

Selayang pandang Timor Timur


          Beberapa bukti sejarah dalam perangko yang menyatakan bahwa Timor Timur pernah menjadi bagian
NKRI : promosi Timtim sebagai daerah tujuan wisata dalam souvenir sheet, lambang daerah Timtim, tarian Boituka, flora khas Timtim : pohon ampupu, fauna khas Timtim : burung cikukua lantang dan alat musik sasando yang juga terkenal di Timor Barat.




       Beberapa sampul surat dengan cap pos Dilli tahun 1998, yang menarik adalah penggunaan amplop dari bahan kertas koran yang sangat sederhana. Kemungkinan amplop ini bukan produksi PT Pos Indonesia. Sampul menggunakan perangko Presiden BJ Habibie dengan amplop bergambar wilayah TimTim yang akhirnya memerdekakan diri setahun kemudian dalam masa pemerintahan BJ Habibie.



        Sampul dengan cap pos Manatuto tahun 1990. Terlihat bahwa pengirim salah membubuhkan kode pos sehingga diralat oleh petugas pos dengan menempelkan stiker orange myang tertulis kode pos yang benar. Mungkin ini dalam rangka sosialisasi untuk membubuhkan kode pos dalam setiap surat.


        Sampul surat khusus pariwisata dengan cap pos Liquisa tahun 1998.


         Setiap tahun semua negara anggota UPU(Universal Post Union) mengadakan peringatan surat menyurat sedunia yang biasanya diadakan pada bulan Oktober. Dalam kesempatan ini PT Pos indonesia membuat cap pos khusus dengan tema yang ber-beda2. Untuk tahun 1989 ini temanya adalah kunjungan Sri
Paus Yohanes Paulus II.




        Sampul surat dengan cap pos Dili tahun 1998 bertepatan dengan peringatan Hari Surat Menyurat Sedunia. Pt Pos Indonesia membuat cap khusus dengan  tema pariwisata yaitu festifal Tabot , suatu tradisi yang ada didalam masyarakat Bengkulu.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar